Selasa, 04 Maret 2008

Robot


Seoonggok mesin itu terus bergerak dan bergerak. Ia tak kenal henti dan tak kenal lelah. Ia tak kenal apa itu capek, payah, susah dan rasa yang menyedihkan lainnya. Ia hanya bergerak dan bergerak. Berputar, mengangkat dan mendorong roda gigi yang saling berhubungan.
Tiba-tiba listrik padam. Apa yang terjadi. Kini si Robot hanyalah sebuah benda yang tersusun dari besi dan karet yang tiada daya sama sekali. Si Operator yang selama ini menemaninya berjam-jampun berlahan meninggalkan dirinya dengan alasan "mati lampu"................

Itulah manusia, jika ia bekerja untuk dunia sahaja, tanpa kenal lelah, tanpa kenal waktu, tanpa kenal keausan-keausan yang ada dalam kehidupannya. Ia tidak perhatikan lagi kondisi keimanannya, ia tidak lagi perhatikan lingkungan sekitarnya. Anak, Istri, Orang Tua dan keluarga besarnya tak ubah hanya pelengkap hidup sahaja.

Hanya uang, uang dan uang yang ia cari. Tetapi mengapa ia terus berjalan tanpa henti walaupun ia tahu bahwa dunia yang ia cari hanya sementara..

Saudaraku, ketika hidup sudah terpaut akan cinta dunia dan takut MATI, maka ancaman terbesarnya ialah NERAKA. Tiada lagi Ibadah dan amal sholeh yang ia lakukan untuk kepentingan hidupnya di Akherat nanti

Tidak ada komentar: